Alur penjualan, terutama dalam bisnis menengah hingga besar menjadi penentu cepat atau lambatnya keberhasilan transaksi. Jika alur penjualannya sederhana, tidak menghambat calon pelanggan, maka transaksi akan berjalan dengan cepat. Sebaliknya jika bisnis tidak mau menyederhanakan alur penjualan dan tidak mau mencari tahu penyebabnya, maka perlahan akan kehilangan pelanggannya. Lalu, bagaimana alur penjualan yang sederhana dapat menjamin pertumbuhan bisnis? Mari kita lihat, bagaimana pipeline automation menjadi jawaban atas permasalahan tersebut.
Pipeline Automation
Pipeline automation adalah proses penyederhanaan operasional bisnis dengan mengotomatiskan sales pipeline (alur penjualan). Tidak sebatas itu, proses ini juga dapat diterapkan pada pemasaran. Sehingga, proses-proses yang biasa dilakukan secara manual, dapat diambil alih oleh alat, dan bisnis dapat mengalokasikan sumber daya pada hal lain dalam bisnis.
Mengapa pipeline automation memengaruhi pertumbuhan bisnis?
Setiap pengusaha pasti mengharapkan pertumbuhan bisnis yang lancar. Untuk itu, dibutuhkan strategi yang tepat dan mampu menunjang efektivitas operasional bisnis. Pipeline automation, sebagai strategi penunjang, memfasilitasi bisnis dengan alat yang mampu mengubah tugas penjualan maupun pemasaran menjadi lebih efisien. Berikut beberapa alasan yang bisa meyakinkan kamu untuk menggunakan strategi ini:
- Tugas sederhana dijalankan secara otomatis sehingga meningkatkan efisiensi tim penjualan dan pemasaran.
- Proses otomatisasi mengurangi kesalahan yang sering terjadi dalam proses manual, kemungkinan prospek terbengkalai juga semakin kapasitas serta kecepatan penanganan prospek, artinya bisnis dapat mencapai lebih banyak kesepakatan dalam waktu yang singkat.
- Otomatisasi pipeline menyediakan transparansi terkait status penanganan prospek, sehingga menunjukkan proses secara real-time kepada seluruh tim manajemen.
- Proses otomatisasi memberikan respon pelanggan dengan cepat dan konsisten, turut memberikan dampak positif dalam pengalaman pelanggan.
Selain alasan-alasan tersebut, kamu juga perlu tahu, bahwa tahapan penjualan juga memengaruhi kecepatan bisnis dalam mencapai kesepakatan.
Tahapan utama dalam pipeline automation
Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam alur penjualan yang juga dapat diterapkan dalam strategi pipeline automation:
- Lead generation dan kualifikasi: Tahap dimana alat akan menyimpan data terkait prospek potensial dengan cepat, kemudian prospek akan dievaluasi dan diprioritaskan sesuai kriteria tertentu.
- Nurturing lead dan follow-up otomatis: Alat otomatisasi akan mengirimkan pesan pemasaran untuk meyakinkan prospek prioritas, agar hubungan bisnis tetap terjaga dan mendorong prospek bergerak ke tahap selanjutnya.
- Negosiasi dan penutupan kesepakatan: Tahap penutup, namun bukan akhir dari proses penjualan, sehingga harus dilakukan dengan cepat dan efisien agar prospek tidak berubah pikiran.
- After-sales dan retensi pelanggan: Tahapan yang harus dilakukan terus menerus, hal ini untuk memastikan pelanggan mempercayai bisnismu dan tidak ragu untuk melakukan pembelian berulang di masa depan.
Dengan mengikuti tahapan ini, pipeline automation dapat berjalan dengan maksimal, dan bisnis tidak lagi kehilangan kesempatan dalam mencapai kesepakatan penjualan.
Bagaimana Pipeline Automation Mendukung Skalabilitas Bisnis?
Pipeline automation cocok diterapkan untuk bisnis yang sedang berkembang, karena fleksibilitas strategi ini dapat mendeteksi proses pertumbuhan bisnis.
Otomatisasi proses penjualan dalam skala besar
Karena pipeline automation bisa mempersingkat waktu operasional, maka bisnis dapat mengelola lebih banyak jumlah prospek tanpa menambah jumlah karyawan. Alat otomatisasi yang utama untuk mendukung hal ini adalah CRM (customer relationship management). Selain otomatisasi, alat ini berperan sebagai pipeline digital, menyimpan data prospek dan memberikan gambaran yang jelas terkait perjalan prospek untuk mencapai kesepakatan.
Dalam CRM, tim akan melihat informasi terkait kontak prospek, status prospek, dan perpindahan status prospek secara menyeluruh dalam sebuah tampilan yang intuitif. Tim juga dapat menentukan langkah apa yang perlu diterapkan pada masing-masing prospek. Apakah prospek tersebut membutuhkan follow-up, mengatur jadwal pertemuan, maupun menerima proposal terkait penutupan transaksi, CRM akan mengefisiensi hal–hal tersebut secara konsisten. Sehingga, sekalipun dalam jumlah besar, bisnis dapat mengelola satu-persatu prospek dengan cepat.
Pemanfaatan teknologi AI untuk personalisasi
Tahukah kamu bahwa saat ini kecerdasan buatan (AI) menjadi prioritas pengembangan teknologi dalam berbagai industri? Penggunaan AI juga dapat diterapkan ke dalam strategi pipeline automation, terutama dalam tahap lead generation dan after sales. AI akan memberikan personalisasi kepada prospek, sehingga mereka dapat menerima pengalaman yang menyenangkan.
Dalam tahapan penjualan, daripada hanya fokus untuk mengirimkan email dan link sederhana atau dukungan pelanggan dengan telemarketing, kamu dapat memanfaatkan AI. Integrasikan AI dengan chatbot ke dalam media pemasaran, seperti website, whatsapp, atau Instagram.
Dalam proses lead generation, chatbot berbasis AI dapat memberikan rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi pelanggan. Tentunya, data preferensi akan direkam dari riwayat interaksi dengan pelanggan. Dengan demikian, pelanggan akan merasa seperti mendapatkan konsultasi gratis terkait produk yang mereka inginkan.
Pipeline Automation untuk Memperkuat Kolaborasi Tim
Alat pipeline automation seperti CRM memungkinkan visibilitas status prospek yang transparan. Karena fungsi CRM yang dapat menyimpan data secara terpusat dan dapat diakses oleh siapa saja dalam tim. Sehingga data yang diakses akan seragam, dan mengurangi kesalahpahaman yang sering terjadi dalam tim.
Dengan sistem yang terpusat dan transparan ini, setiap anggota tim dapat memantau pergerakan prospek saat melewati alur penjualan. Apalagi jika platform CRM menyediakan fitur pengelolaan tugas, manajer tim dapat mengatur pendelegasian anggota tim. Sehingga, masing-masing prospek dapat tertangani dengan maksimal.
Mengatasi Hambatan dalam Pipeline Automation
Implementasi pipeline automation membawa banyak manfaat ke dalam dalam proses penjualan. Namun, seperti halnya setiap inovasi teknologi, ada hambatan yang perlu diatasi agar otomatisasi ini berjalan sukses.
Berikut beberapa tantangan utama dan cara untuk mengatasinya:
Pertama, resistensi internal terhadap perubahan. Ketika tim sudah terbiasa dengan cara manual, teknologi akan dianggap sebagai ancaman. Sehingga manajer perlu memberikan edukasi terkait manfaat teknologi, dan melibatkan mereka dalam proses implementasi untuk mengurangi kekhawatiran terhadap perubahan.
Tantangan kedua adalah mengintegrasikan pipeline automation dengan infrastruktur yang sudah ada. Hal ini bisa menjadi tantangan teknis apabila infrastruktur yang digunakan masih tradisional dan belum sepenuhnya kompatibel dengan otomatisasi. Sehingga, untuk mengatasi masalah ini, evaluasi terlebih dahulu teknologi yang sudah ada dan pilih solusi alat otomatisasi yang mudah diintegrasikan.
Tantangan ketiga yang mungkin akan dihadapi bisnis adalah kemungkinan akan menghadapi kurva pembelajaran teknologi baru adopsi teknologi baru. Meskipun pipeline automation dirancang untuk mempermudah pekerjaan, pada awal penerapan karyawan akan merasa kewalahan dengan fitur dan proses baru. Untuk itu, bisnis perlu menyediakan pelatihan dan materi pendukung yang mudah diakses.
Kesimpulan
Pipeline automation memang menjadi solusi yang efektif untuk menyederhanakan alur penjualan dalam mendukung pertumbuhan bisnis. Dengan otomatisasi, proses penjualan dapat dioptimalkan dalam skala besar tanpa mengorbankan personalisasi dan kualitas layanan.
Ditambah teknologi AI yang dapat memperkuat interaksi pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempercepat negosiasi serta penutupan kesepakatan. Meskipun ada tantangan yang perlu dihadapi bisnis, manfaat jangka panjang dari pipeline automation jauh lebih besar. Bisnis dapat mengelola prospek dan pelanggan secara lebih efisien, dan membangun kolaborasi tim yang lebih kuat.
Dengan mengatasi hambatan-hambatan tersebut, pipeline automation memungkinkan bisnis untuk berkembang lebih cepat dan konsisten di pasar yang semakin kompetitif.