Windows adalah salah satu sistem operasi terpopuler di dunia. Dapat dikatakan bahwa Windows adalah sistem operasi pioneer untuk penggunaan komputer pribadi di rumah. Windows adalah sistem operasi yang bersahabat untuk segala jenis pengguna, dimulai dari pengguna amatir dan juga expert. Windows memiliki sistem Graphical User Interface atau GUI yang lebih ramah ketimbang sistem operasi lainnya seperti Apple, Linux, Ubuntu, dan lain-lain.
Tidak heran jika penggunaan Windows untuk komputer rumahan atau komputer kantor lebih sering kita jumpai ketimbang sistem operasi lainnya. Selain dikenal sebagai sistem operasi yang paling bersahabat untuk segala jenis pengguna, Windows juga terkenal sebagai sistem operasi yang rajin memberikan update sistem. Baik itu update fitur dan driver maupun keseluruhan daripada sistem operasinya.
Ya, untuk sekarang kita telah mengenal berbagai versi sistem operasi Windows. Dimulai dari sistem operasi Windows 98, NT, XP, Windows 8.1, Windows 10, dan terakhir Windows 11. Kerennya Microsoft sebagai perusahaan induk berencana dalam waktu dekat ini akan merilis Windows 12.
Berbagai perubahan yang diberikan oleh Microsoft pada sistem operasi Windows ini tentunya menjadikannya selalu berada di urutan teratas sistem operasi terpopuler. Melalui sistem operasi ini, kita dapat dengan mudah menginstall banyak aplikasi dan juga menyimpan berbagai jenis file data. Nah, untuk manfaat yang terakhir, Windows memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data pada kondisi offline, ataupun dengan memanfaatkan server online dari pihak ketiga.
Lantas, apakah menyimpan data di Windows benar-benar aman?. Jawabannya tergantung. Terkadang data bisa hilang dikarenakan virus komputer yang menyerang. Atau komputer mengalami kerusakan fisik memori yang hebat. Sebab lain, data bisa saja hilang dikarenakan kecerobohan kita sendiri. Salah satunya adalah dengan tidak sengaja mereplace atau menimpa file lama dengan file baru yang memiliki nama yang sama.
Ini tentu saja akan jadi bencana, terlebih jika data-data yang ada di model file lama sangat-sangat diperlukan. Lantas apa yang perlu kita lakukan agar dapat mengembalikannya?. Simak baik-baik artikel ini untuk dapat mengetahui jawabannya ya.
File Tidak Sengaja Tertimpa atau Ter-Replace
File yang di-replace adalah file yang mengalami perubahan data di dalamnya. Kita bisa melakukannya dengan cara memberikan nama file baru sama dengan nama file yang lama. Dan ketika pengguna ingin menyimpan file tersebut di lokasi penyimpanan yang sama, maka Windows akan bereaksi memberikan notifikasi. Ya, notifikasi yang diberikan ini sebenarnya adalah bagian dari Windows untuk mencegah kesalahan yang mungkin tidak disadari oleh pengguna.
Dalam bahasa pengembangan UI/UX, bagian ini disebut dengan error prevention. Data-data yang ada di file lama yang sudah di-replace tidak akan bisa kembali lagi. Lantas, bagaimana caranya agar kita dapat mengembalikan data di-file lama itu kembali?.
Kita bisa melakukannya melalui aplikasi Recuva.
Recuva
Recuva adalah aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk mengembalikan data-data yang telah terhapus pada perangkat komputer. Recuva dapat mengembalikan file pada semua media yang dapat di-rewrite, seperti kartu memori, hard drive external dan internal, USB dan lain-lain.
Data-data yang dapat dikembalikan oleh aplikasi ini beragam, dan dapat mendukung semua ekstensi file yang ada. Dimulai dari bentuk dokumen, video, foto, compressed file, dan jenis-jenis data lainnya. Aplikasi ini dapat kamu gunakan dan akses secara gratis. Ada banyak kelebihan aplikasi ini dibandingkan dengan aplikasi data recover lainnya. Dua di antara banyak kelebihan tersebut adalah file size yang ringan serta dapat membantu memulihkan data file yang tidak sengaja di-replace.
Tutorial
1. Download dan install terlebih dahulu aplikasi Recuva. Usahakan untuk mendownloadnya dari situs yang legal ya.
2. Agar mendapatkan gambaran yang jelas, di sini mimin memiliki file txt dengan nama Inwepo.txt, dan di dalam file ini, mimin menuliskan kalimat seperti gambar di bawah ini;
3. Setelahnya mimin menyimpan file txt tadi di dalam folder bernama Inwepo. Mimin lalu membuat nama folder yang sama yakni Inwepo di lokasi penyimpanan yang sama dengan isi data atau file-nya txt, tetapi dengan isi teks yang kosong. Dan inilah peringatan yang tadi mimin telah terangkan.
4. Klik kanan pada folder yang tadi telah ter-replace, lalu pilih Scan for deleted files. Jika tidak menemukan opsi ini, segera buka aplikasi Recuva yang tadi telah kamu install. Di bagian File Location, pilih opsi In a specific location, klik browser dan cari alamat folder yang ter-replace tadi. Klik next.
5. Centang bagian enable deep scan. Lalu pilh Start. Tunggu hingga proses scanning selesai.
6. Ketika proses selesai, kamu bisa mendapatkan file kamu kembali.
Kesimpulan
Windows adalah sistem operasi terpopuler di dunia. Melalui sistem operasi ini, kita dapat dengan mudah menyimpan berbagai data-data penting. Terkait keamanan datanya tergantung dari kondisi dan situasi. Data bisa hilang dikarenakan human error, salah satunya adalah karena data tidak sengaja mengalami proses replace. Nah, untuk mengembalikan data yang tidak sengaja di-replace tersebut, kita bisa menggunakan aplikasi Recuva.
Aplikasi recover data, gratis dan dapat diandalkan untuk segala jenis data file extension. Semoga artikel ini bermanfaat ya!.